Ok, Pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai Gas Turbine Engine (GTE), bagi kalian yang belum mengetahui dan bertanya-tanya apa sih turbine Engine itu? dan bagaimana sih prinsip kerjanya?
Apa Itu Turbine Engine
Turbin adalah suatu mesin rotari yang berfungsi untuk mengubah energi potensial aliran fluida menjadi energi kinetik yang bermanfaat.
Fluida yang digunakan untuk menggerakan turbin antara lain adalah gas, air, uap air dan udara.
Perbedaan jenis fluida inilah yang membedakan tipe-tipe dari turbin, dimana salah satu yang akan saya bahas adalah turbin gas.
Prisip Kerja Gas Turbine Engine
Prinsip kerja dari turbin gas tidak jauh berbeda dengan turbin-turbin yang lain. Putaran dari rotor turbin, diakibatkan oleh adanya gas bertekanan yang melewati sudu-sudu turbin.
Gas bertekanan tinggi hasil dari pembakaran bahan bakar dan udara yang berekspansi inilah yang digunakan untuk menggerakan sudu-sudu turbin.
Prinsip kerja dari turbin gas tidak jauh berbeda dengan turbin-turbin yang lain. Putaran dari rotor turbin, diakibatkan oleh adanya gas bertekanan yang melewati sudu-sudu turbin.
Gas bertekanan tinggi hasil dari pembakaran bahan bakar dan udara yang berekspansi inilah yang digunakan untuk menggerakan sudu-sudu turbin.
Turbine gas menggunakan udara atmosfer sebagai media kerjanya. Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk (inlet), udara di hisap oleh kompresor, selain berfungsi untuk menghisap udara, kompresor juga berfungsi untuk menaikan tekanan udara hingga mencapai tekanan tertentu, biasanya tekanan di akhir sudu kompresor mencapai 30 kali tekanan pada inlet kompresor. Karena tekanan udaranya naik maka temperatur udara juga akan ikut naik.
Kemudian udara bertekanan dari kompresor akan masuk ke dalam ruang bakar, di dalam ruang bakar dilakukan injeksi bahan bakar dan dilakukan pembakaran bahan bakar di dalam udara.
Pembakaran ini mengakibatkan tejadinya kenaikan temperatur sehingga volume udara meningkat, ini disebut sebagai ekspansi udara. Walaupun terjadi peningkatan volume udara, tekanan di dalam chamber akan tetap konstan, karena peningkatan volume udara akibat pemanasan akan langsung berekspansi ke sisi turbin. Sedangkan kenaikan suhu udara hasil pembakaran, mengindikasikan kandungan energi di dalam udar (entalpi) ikut naik. Energi inilah yang akan dikonversikan menjadi tenaga putaran poros (shaft) oleh turbin gas.
Gas hasil pembakaran selanjutnya masuk ke sisi turbin melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran ke sudu turbin. Turbin gas terdiri atas beberapa stage sudu. Sudu pertama yang dilewati oleh udara pembakaran disebut sisi high pressure stage, sedangkan sudu yang paling akhir disebut sisi low pressure stage (tekanan rendah). Sudu-sudu dari setiap stage turbin berfungsi sebagai nozzle, yang mengubah energi panas yang terkandung di dalam udara hasil pembakaran untuk menjadi energi gerak. Selain sisi rotor, sudu turbin juga terdapat pada sisi stator
Untuk lebih memahami bagaimana proses perubahan energi panas menjadi energi mekanik, baca artikel berikut : "Prinsip Kerja Turbin Uap"
Secara umum proses yang terjadi pada sistem gas turbin adalah sebagai berikut :
1. Pemampatan (compression) : udara yang dihisap di mampatkan,
2. Pembakaran (ignition) : di ruang bakar bahan bakar dicampurkan dengan udara kemudian dibakar,
3. Pemuaian (exspansion) : gas hasil pembakaran memuai dan mengalir keluar melalui nozel.
4. Pembuangan gas (exhaust) : gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan.
Turbin berada pada satu poros (shaft) dengan kompresor, sebagian energi mekanis berupa rotasi poros yang dihasilkan oleh turbin, digunakan untuk memutar rotor kompresor. Pada pembangkit listrik, sebagian energi mekanis digunakan untuk memutar generator yang juga berada satu poros dengan turbin dan kompresor.
1. Pemampatan (compression) : udara yang dihisap di mampatkan,
2. Pembakaran (ignition) : di ruang bakar bahan bakar dicampurkan dengan udara kemudian dibakar,
3. Pemuaian (exspansion) : gas hasil pembakaran memuai dan mengalir keluar melalui nozel.
4. Pembuangan gas (exhaust) : gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan.
Turbin berada pada satu poros (shaft) dengan kompresor, sebagian energi mekanis berupa rotasi poros yang dihasilkan oleh turbin, digunakan untuk memutar rotor kompresor. Pada pembangkit listrik, sebagian energi mekanis digunakan untuk memutar generator yang juga berada satu poros dengan turbin dan kompresor.
Klasifikasi Turbin Gas
Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, konstruksi poros dan lainya.
Menurut siklusnya turbin gas terdiri dari :
1. Turbin gas siklus tertutup (close cycle)
Berbeda dengan mesin turbojet pesawat terbang, sebagian kecil energi panas udara hasil pembakaran digunakan untuk memutar turbin, yang selanjutnya energi putaran tersebut digunakan untuk memutar kompressor.
2. Turbin gas siklus terbuka (open cycle)
Sebagian besar enegi panas pada udara hasil pembakaran mesin jet digunakan untuk mendorong pesawat, dimana pada sisi keluaran turbin berbentuk nozzle. Nozzle ini berfungsi untuk meningkatkan kecepatan dorong yang lebih besar pada pesawat.
Menurut siklusnya turbin gas terdiri dari :
1. Turbin gas siklus tertutup (close cycle)
Berbeda dengan mesin turbojet pesawat terbang, sebagian kecil energi panas udara hasil pembakaran digunakan untuk memutar turbin, yang selanjutnya energi putaran tersebut digunakan untuk memutar kompressor.
2. Turbin gas siklus terbuka (open cycle)
Sebagian besar enegi panas pada udara hasil pembakaran mesin jet digunakan untuk mendorong pesawat, dimana pada sisi keluaran turbin berbentuk nozzle. Nozzle ini berfungsi untuk meningkatkan kecepatan dorong yang lebih besar pada pesawat.
Menurut konstruksi porosnya di bago dalam tiga jenis yaitu :
1. Turbin Gas Poros Tungal (single spool)
Turbin jenis ini biasanya digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang menghasilkan energi listrik untuk keperluan proses di industri.
2. Turbin Gas Poros Ganda (twin spool)
Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi dan turbin bertekanan rendah, dimana turbin gas ini digunakan untuk menggerakan beban yang berubah seperti kompresor pada unit proses biasanya digunakan oleh pesawat turbo jet model lama.
3. Turbin Gas Poros Tiga (three spool)
Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi, turbin bertekan sedang dan turbin bertekanan rendah, dimana turbin gas dengan tiga poros ini digunakan pada mesin turbo fan. Pada turbin bertekanan rendah terhubung satu poros dengan fan untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik
Kerugian Pada Gas TurbinPada kenyataanya tidak ada proses yang selalu ideal, tetapi terjadi kerugian yang dapat menyebabkan turunya daya yang dihasilkan dan berakibat menurunya performa engine tersebut, setiap mesin tidak ada yang memiliki efisiensi mencapai 100%.
Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain :
1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian gesekan,
2. Berubahnya nilai Cp dari fluida akibat terjadinya perubahan temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida,
3. Adanya mechanical loss, seperti terjadinya gesekan pada bearing, beban material dsb.
1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian gesekan,
2. Berubahnya nilai Cp dari fluida akibat terjadinya perubahan temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida,
3. Adanya mechanical loss, seperti terjadinya gesekan pada bearing, beban material dsb.
Siklus-Siklus Pada Turbin Gas
1. Siklus Ericson
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua proses isobarik dapat balik (reversible isobaric). Proses perpindahan panas pada proses isobarik berlangsung di dalam komponen siklus internal (regenerator), di mana effisiensi termalnya adalah : hth = 1 – T1/Th, di mana T1 = temperatur buang dan Th = temperatur panas.
2. Siklus Stirling
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik). Efisiensi termalnya sama dengan efisiensi termal pada siklus Ericson.
3. Siklus Brayton
Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam analisis untuk performance upgrading. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan.
Pada siklus Bryton tiap-tiap keadaan proses dapat dianalisa secara berikut :
1. Proses 1 - 2 (kompresi isentropik)
2. Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor: Wc = ma (h2 – h1) Proses 2 3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Jumlah kalor yang dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3 – h2)
3. Proses 3 - 4, ekspansi isentropik didalam turbin.
4. Daya yang dibutuhkan turbin: WT = (ma + mf) (h3 – h4)
5. Proses 4 - 1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara. Jumlah kalor yang dilepas: QR = (ma + mf) (h4 – h1).
Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada artikel berikut ini : "Prinsip Siklus Brayton"
Komentar
Posting Komentar