Apa Itu Komposit?
Kata komposit (composite) berasal dari kata kerja (to compose) yang berarti menyusun atau menggabungkan. Komposit adalah struktur material yang terdiri dari dua kombinasi material atau lebih yang di bentuk pada skala makroskopik dan menyatu secara fisika (Kaw 1997).
Schwartz (1984) mendefinisikan komposit sebagai sistem material yang terdiri dari gabungan dua atau lebih unsur pokok yang berbeda bentuk atau komposisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Salah satu contoh material komposit yang sering kita jumpai adalah beton cor yang tersusun dari pasir, semen, besi, batu koral dan air. Pada komposit beton dapat terlihat bahwa material penyusunya memiliki sifat yang berbeda-beda, namun ketika dicampurkan dengan teknik tertentu akan menghasilkan beton yang sangat kuat, keras, dan tahan terhadap berbagai macam cuaca.
Material penyusun komposit terdiri dari dua tipe, yaitu matriks dan reinforcement, kedua material penyusun itu memiliki fungsi yang berbeda. Penguat (reinforcement), biasanya memiliki sifat yang lebih kaku dan lebih kuat sedangkan matrix, umunya memiliki sifat lebih elastis tetapi memiliki fungsi sebagai perekat untuk menjaga material penguat agar tidak berubah posisi selain itu matrix juga berfungsi sebagai pelindung reinforcement dari serangan bahan kimia atau kondisi cuaca ekstrim yang dapat merusaknya. Reinforcement dan matrix saling mengikat sehingga beban yang diterima oleh material akan menyebar secara merata.
Komposit dapat dibagi lima berdasarkan konstituenya yaitu (Schwarz 1984) :
- Fiber Composites (komposit serat), merupakan jenis komposit yang terdiri dari material penguat berupa serat dengan matrik atau tanpa matrik. Serat yang digunakan bisa berupa glass fibers, carbon fibers, aramid fibers, organic fiber dan sebagainya.
- Flake Composites, (komposit serpih) merupakan jenis komposit yang terdiri dari flake dengan matrik atau tanpa matrik.
-Particulated Composites, (komposit partikel) merupakan komposit yang menggunakan partikel atau serbuk sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriksnya.
- Komposit Rangka merupakan komposit yang terdiri dari matrik rangka yang terisi dengan bahan kedua.
- Laminated Composites, (komposit lapis) merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisanya memiliki karakteristiknya sendiri.
Mengapa Menggunakan Material Komposit
Karena material komposit memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah memiliki berat yang lebih ringan namun memiliki kekuatan yang lebih tinggi, Umumnya lebih tahan terhadap korosi dan memiliki biaya pembuatan yang lebi murah. Ketahanan material komposit terhadap beban tarik yang sangat baik. Proses pembuatanya mudah karena mudah untuk dibentuk.
Sebagai contoh material komposit yang di perkuat menggunakan serat karbon yang hanya memiliki berat seperlima dari baja kelas 1020, walaupun lebih ringan material komposit memiliki kekuatan lima kali lipat dari baja tersebut.
Dapat dilihat pada tabel perbandingan antara beberapa komposit tipe karbon dengan logam semacam titanium, baja, dan alumunium. Nampak kekuatan tarik serat karbon jauh melampaui material-material lainya dengan beban yang lebih ringan.
Pertumbuhan Industri Komposit
Industri komposit adalah industri yang menarik dikerjakan karena bahan baru, proses dan aplikasinya sedang dikembangkan sepanjang waktu. Teknik pengaplikasian dan bahanya pun sangat bervariasi seperti menggunakan bahan hybrid, serat daur ulang dan serat nabati organik yang terbarukan. Karena proses manufaktur yang cepat dan praktis, pasar material komposit global tumbuh sekitar 5% per tahun, dengan permintaan serat karbon tumbuh 12% per tahun, (sumber data : compositesuk.co.uk)
Pengaplikasian Material Komposit
Pengaplikasian material komposit sudah sangat banyak di pakai oleh industri, salah satu diantaranya adalah industri penerbangan, pada industri penerbangan sekarang ini sedang beralih menggunakan bahan komposit karena karakteristik material yang ringan dan memiliki kekuatan yang baik sehingga dapat meningkatkan ke ekonomisan penggunaan bahan bakar.Material komposit menjadi pertimbangan manufaktur pesawat terbang dengan mengembangkan komposit untuk di aplikasikan pada rancang bangun struktur pesawat. Pada gambar dibawah ini adalah contoh material komposit yang sudah digunakan pada struktur pesawat terbang.
Referensi :
Achmad Nurhidayat ; pengaruh fraksi volume pembuatan komposit HDPE (2013),
compositesuk.co.uk
artikel-teknologi.com
Kata komposit (composite) berasal dari kata kerja (to compose) yang berarti menyusun atau menggabungkan. Komposit adalah struktur material yang terdiri dari dua kombinasi material atau lebih yang di bentuk pada skala makroskopik dan menyatu secara fisika (Kaw 1997).
Schwartz (1984) mendefinisikan komposit sebagai sistem material yang terdiri dari gabungan dua atau lebih unsur pokok yang berbeda bentuk atau komposisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Salah satu contoh material komposit yang sering kita jumpai adalah beton cor yang tersusun dari pasir, semen, besi, batu koral dan air. Pada komposit beton dapat terlihat bahwa material penyusunya memiliki sifat yang berbeda-beda, namun ketika dicampurkan dengan teknik tertentu akan menghasilkan beton yang sangat kuat, keras, dan tahan terhadap berbagai macam cuaca.
Komposit dapat dibagi lima berdasarkan konstituenya yaitu (Schwarz 1984) :
- Flake Composites, (komposit serpih) merupakan jenis komposit yang terdiri dari flake dengan matrik atau tanpa matrik.
-Particulated Composites, (komposit partikel) merupakan komposit yang menggunakan partikel atau serbuk sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriksnya.
- Komposit Rangka merupakan komposit yang terdiri dari matrik rangka yang terisi dengan bahan kedua.
- Laminated Composites, (komposit lapis) merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisanya memiliki karakteristiknya sendiri.
Mengapa Menggunakan Material Komposit
Karena material komposit memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah memiliki berat yang lebih ringan namun memiliki kekuatan yang lebih tinggi, Umumnya lebih tahan terhadap korosi dan memiliki biaya pembuatan yang lebi murah. Ketahanan material komposit terhadap beban tarik yang sangat baik. Proses pembuatanya mudah karena mudah untuk dibentuk.
Sebagai contoh material komposit yang di perkuat menggunakan serat karbon yang hanya memiliki berat seperlima dari baja kelas 1020, walaupun lebih ringan material komposit memiliki kekuatan lima kali lipat dari baja tersebut.
Dapat dilihat pada tabel perbandingan antara beberapa komposit tipe karbon dengan logam semacam titanium, baja, dan alumunium. Nampak kekuatan tarik serat karbon jauh melampaui material-material lainya dengan beban yang lebih ringan.
Pertumbuhan Industri Komposit
Industri komposit adalah industri yang menarik dikerjakan karena bahan baru, proses dan aplikasinya sedang dikembangkan sepanjang waktu. Teknik pengaplikasian dan bahanya pun sangat bervariasi seperti menggunakan bahan hybrid, serat daur ulang dan serat nabati organik yang terbarukan. Karena proses manufaktur yang cepat dan praktis, pasar material komposit global tumbuh sekitar 5% per tahun, dengan permintaan serat karbon tumbuh 12% per tahun, (sumber data : compositesuk.co.uk)
Pengaplikasian Material Komposit
Pengaplikasian material komposit sudah sangat banyak di pakai oleh industri, salah satu diantaranya adalah industri penerbangan, pada industri penerbangan sekarang ini sedang beralih menggunakan bahan komposit karena karakteristik material yang ringan dan memiliki kekuatan yang baik sehingga dapat meningkatkan ke ekonomisan penggunaan bahan bakar.Material komposit menjadi pertimbangan manufaktur pesawat terbang dengan mengembangkan komposit untuk di aplikasikan pada rancang bangun struktur pesawat. Pada gambar dibawah ini adalah contoh material komposit yang sudah digunakan pada struktur pesawat terbang.
Referensi :
Achmad Nurhidayat ; pengaruh fraksi volume pembuatan komposit HDPE (2013),
compositesuk.co.uk
artikel-teknologi.com
Komentar
Posting Komentar